Tuesday, November 15, 2016

Menikmati Seafood di Dampa Seafood Grill - Dubai

Assalamu'alaykum Wr Wb

Buat pencinta kuliner, kali ini saya mau sharing saat kita menikmati kudapan dari laut alias ta'am lil bahr kalo bahasa arabnya atau lebih populer dengan nama Seafood. Di UAE ini banyak sekali restoran yang menghadirkan hidangan seafood yang enak - enak, mulai dari restaurant di hotel berbintang sampai restaurant biasa yang tersebar di seluruh penjuru kota UAE. Yang enak biasanya makan seafood di restaurant Philipina. Walaupun suka banget masakan arab dan western kadang - kadang, mungkin karena lidah dan perut gue asia banget kali ya, jadi makanan Philipina bisa banget diterima dimulut gue.


Kami menemukan restaurant seafood ini setahun yang lalu ( mungkin setahun lebih ) di Dubai tepatnya di area Deira, info nya yaa dari teman-teman yang sama-sama tinggal di Abu Dhabi juga. Waktu tempuh untuk sampai ke Deira kira-kira 20 menit dari pusat kota Dubai. Nama restaurant nya Dampa Seafood Grill. Untuk tepatnya dimana? langsung aja buka google map atau Waze, cukup jelas kok aplikasi map nya untuk kasih direction ke Dampa.

With my mom, waktu beliau menengok kami di Abu Dhabi

 With Friends


Dampa Seafood ini adalah restaurant Philipina. Pertamakali datang kesana situasi nya mirip-mirip sama kafe - kafe di Jakarta. Waktu masuk kedalam restaurant nya..wahh, gue berasa di Kemang atau kafe lucu - lucu di Pasar santa :D.. Pelayanan di restaurant nya cukup memuaskan alias ngga pake lama buat nunggu makanannya sejak kita pesan. Penyajiannya pun cukup unik, jadi kita makan nya tidak menggunakan piring tetapi langsung di meja yang di alaskan semacam wax paper seperti foto dibawah ini.





Untuk rasanya, menurut saya mirip - mirip sama restoran seafood yang ada di Indonesia. Pertama kali makan disana kami membawa kecap cabe rawit untuk pelengkap makan seafood nya hehehe ( just in case bumbunya kurang pedes :D ). Nasi nya bisa tambah sepuasnya dan disana kami memesan Ikan, Kepiting, Udang, Cumi, Calamari dengan saus cajun. yuuuumeeeehhhhhh...

Jadi buat teman - teman yang lagi liburan ke Dubai atau yang tinggal di sekitar Dubai, Abu Dhabi, Sharjah ataupun Emirat lain di UAE ini menurutku Dampa Seafood Grill ini bisa jadi salah satu list wisata kuliner yang bisa dikunjungi.

Wednesday, November 9, 2016

Jalan - Jalan ke Hatta Dam - Dubai

Assalamu'alaykum,

Hatta adalah wilayah pedalaman yang termasuk kedalam emirate Dubai yang terletak di pegunungan ( gunung batu ) berjarak sekitar 134 KM sebelah timur pusat kota Dubai. Desa Tua Hatta terdapat 2 menara militer sejak abad ke 18 dan juga masjid Juma yang dibangun tahun 1780 yang merupakan bangunan tertua di Hatta. Hatta menjadi tujuan wisata adventure bagi penduduk lokal dan juga expatriat. Selain itu terdapat pula border menuju ke Negara Oman di area Hatta ini.





Masih dalam rangkaian cerita kita waktu ke 7 Emirates, sebelum kembali ke Abu Dhabi kami mampir ke Hatta Dam. Sebetulnya Hatta Dam ini tidak ada dalam itinerary kami, karena saat itu kita pikir untuk pulang ke Abu Dhabi dari arah Fujairah kita dengan mudah bisa sampai ke Hatta Dam.  Akhirnya kita putuskan untuk mampir sebentar ke Hatta Dam, dan ternyataaaa ..enggg..inggg..enggggg..... jalan menuju Hatta Dan tak semudah yang dibayangkan. Kami harus mendaki gunung batu lewati lembah, walaupun bukan jalan kaki sih tapi menggunakan mobil tetapi jarang sekali ada petrol station disepanjang perjalanan kami. Alhamdulillah nya kita konvoi, just in case ada problem jadi lebih pede gitu karena ada temennya.



Sampai Di Dam nya Masyaa Allah...itulah kata pertama yang keluar dari mulut. Perjalanan panjang dengan medan yang cukup sulit untuk sampai ke Hatta Dam terbayar sudah. Pemandanganya Masyaa Allah indahnyaaa dengan udara yang super sejuk, anginnya lumayan kencang dikarenakan kita kesana sekitar bulan Desember, jadi saat itu lagi puncak - puncaknya dingin sayangnya tidak diperbolehkan untuk berenang. Melihat Hata Dam ini jadi teringat danau Ranu Kumbolo di Pegunungan Semeru. Turun kebawah dari tempat kita parkir mobil lumayan jauh dan cukup terjal. Alhamdulillah anak-anak bisa nurut dan diatur sehingga kita bisa turun kebawah mendekat ke Dam nya.

Nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan...







Hampir satu jam kita main - main di pinggir Hatta Dam. Karena hari sudah mulai gelap kami bergegas mendaki lembah untuk kembali ke tempat parkir mobil dan melanjutkan perjalanan pulang ke Abu Dhabi. Dalam perjalanan kami sempat salah jalan, kami malah melaju menuju border Oman. Kita sih udah siap - siap bawa passport just in case nyasar ke Oman hehehe, tapi sayang teman kami sekeluarga tidak bawa passport. Akhirnya kami putar balik dan pulang ke Abu Dhabi lewat jalur Sharjah. Karena hari sudah semakin gelap dan perut sudah sangat lapar akhirnya kami exit dulu ke Dubai city untuk makan malam di Betawi Restaurant yang berada di daerah Karama, pusat kota Dubai. Selesai makan malam kami melanjutkan perjalanan pulang ke Abu Dhabi..















Sunday, November 6, 2016

Pantai Corniche - Abu Dhabi

Assalamu'alaykum

Kalo bicara tentang Abu Dhabi, banyak orang yang selalu ingat dengan pantai nya yang indah, bersih, pasirnya bagus, karena Abu Dhabi secara geografis terletak di Semenanjung Arab di sebuah pulau kurang dari 250 meter dari daratan utama dan dihubungkan oleh Jembatan Maqta dan Musafah dan juga Jembatan Sheikh Zayed yang dibuka pada akhir tahun 2010 lalu. Pulau Abu Dhabi juga terhubung ke Pulau Saadiyat oleh sebuah jembatan jalan raya lima jalur. Jembatan Al-Mafraq menghubungkan Abu Dhabi ke Pulau Reem dan selesai pada awal 2011. Sebagian besar kota Abu Dhabi terletak di pulau itu sendiri, tetapi memiliki banyak pinggiran kota di daratan utama, misalnya: Khalifa Kota A, B, dan C; Pantai Al Raha; Al Bahia Kota A, B, dan C; Al Shahama; Al Rahba; Antara Dua Jembatan; Baniyas, dan Perumahan Mussafah . Luas Emirat Abu Dhabi sekitar 67.340 kilometer persegi, yang setara dengan sekitar 80% dari total luas lahan Uni Emirat Arab. Namun hanya 30% dari luas emirat yang dihuni, dengan hamparan luas yang tersisa tertutup oleh padang pasir dan lahan kering - merupakan sekitar 93% dari total luas Abu Dhabi. ( Sumber : Wikipedia )



Yaaaa walaupun di Indonesia lebih banyak lagi pantai yang lebih keren dari sabang sampai merauke, beberapa pantai di Abu Dhabi juga merupakan favorit para turis, baik turis lokal maupun turis asing. Salah satunya pantai Corniche yang terletak di pusat kota Abu Dhabi.



Corniche adalah tempat favorit banget buat lari pagi dan main-main bersama keluarga dikala weekend. Karena disana terdapat area kafe dan restaurant cocok banget buat yang suka nongkrong, playground atau tempat bermain buat anak-anak, taman-taman cantik yang asik banget buat piknik saat winter, area khusus untuk berenang dan berjemur dengan life guard yang super banyak, jalur sepeda, jalur pejalan kaki dan juga jogging track.









Karena dulu selama 2 tahun pertama pindah dari Jakarta ke Abu Dhabi saya tinggal di daerah Khalidiya yang letaknya tidak begitu jauh dari pantai Corniche ( kira-kira 2 KM ), biasanya hampir setiap pagi saya lari pagi menyusuri pantai Corniche. Sambil menikmati indahnya pemandangan pantai dan taman yang bersih, kadang-kadang sampai ngga terasa sudah sampai ujung jogging track di pantai corniche. Kalau sampai bablas ke fishmarket di daerah Mina, biasanya saya langsung beli seafood yang masih segar ( ikan, cumi, kepiting dkk nya ) dan langsung dimasak disana. Sampai rumah tinggal bikin sambel sama lalap aja deh. Jadilah kita seafood partehhh =D








Thursday, October 27, 2016

Jalan - Jalan ke Sharjah Aquarium dan Maritime Museum ( 7 Emirates Road Trip )

Assalamu'alaykum

Sharjah merupakan Emirate terbesar nomer 3 di UAE yang dikenal sebagai ibukota budaya Uni Emirat. Karena itu sejumlah museum dan daerah wisata terdapat disana. Salah satunya kami mengunjungi Museum Maritim dan juga Sharjah Aquarium yang terletak di daerah Al Khan old area. Ini merupakan Government Educational Center pertama yang terbesar di UAE.

Kota Sharjah


Sebetulnya jalan - jalan di Sharjah ini masih merupakan rangkaian dari 7 Emirates Road Trip Bulan Desember tahun lalu. Sampai di Sharjah kami langsung menuju Sharjah Aquarium. Untuk masuk ke dalam aquarium nya kami membayar masing - masing 25 Dhs untuk orang dewasa dan 15 Dhs untuk anak-anak diatas 2 tahun. Lumayan murah untuk masuk kedalam Educational Center yang area Aquarium nya cukup luas. Pertama kali masuk kedalam kami langsung disambut dengan kolam ikan hiu dan juga ada semacam contoh rumah tradisional warga lokal disini. Di aquarium ini terdapat lebih dari 150 species termasuk clownfish, seahorses, sharks dan lain sebagainya.












Di dalam Aquarium ini juga terdapat kafetaria, jadi buat teman-teman yang habis keliling aquarium haus atau lapar, bisa mampir ke kafetaria ini. Setelah dari Sharjah Aquarium lalu kita melanjutkan perjalanan ke museum maritim Sharjah yang gedungnya terletak disamping Aquarium ini, jadi masih didalam satu area yang sama. Di antara museum maritim dan aquarium terdapat playground kecil, anak-anak senang sekali, keluar dari aquarium langsung mereka lari ke arah playground. Lalu kita-kita orang dewasa bisa istirahat deh, duduk-duduk disamping playground. Karena lumayan capek juga muter-muter aquarium yang luasnya 6500 meter persegi.






Setelah anak-anak puas bermain, kita lanjut masuk kedalam museum maritim. Sharjah Maritime Museum ini dibuka pada tahun 2003, awalnya terletak di the heritage area. Pada bulan Juni tahun 2009 Sharjah Maritime museum ini di relokasi ke gedung baru di wilayah Al Khan yang letaknya berdekatan dengan Sharjah Aquarium. Di Museum ini, kita bisa mengexplore banyak cerita menarik tentang kelautan di wilayah UAE ini. Masuk museum ini jadi teringat lagu nenek moyangku seorang pelaut =).

Hanya dengan membayar masing - masing 10 Dhs untuk orang dewasa dan 5 Dhs untuk anak-anak diatas 2 tahun, kami berkesempatan untuk menyelami lebih dalam lagi sejarah mengenai kelautan di timur tengah ini. Mulai dari melihat kapal dan alat-alat yang digunakan oleh para nelayan untuk menangkap hasil laut, baju - baju yang digunakan nelayannya di jaman itu sampai kita juga bisa melihat koleksi-koleksi mutiara sejak jaman nenek moyang mereka yang disimpan secara apik di museum ini.

Perjalanan kami ini cukup mengesankan juga buat anak-anak selain buat kita-kita orang dewasa ini. Karena dari sini kita bisa belajar tentang kehidupan dibawah laut melalui aquarium raksasa di Sharjah dan juga melihat sejarah tentang kehidupan nelayan dan metode penangkapan ikan secara tradisional di wilayah UAE dijaman dahulu kala.